Hipnoterapi Herumindset Palm88

Kecanduan Game

Tidak dipungkiri, bermain game merupakan suatu hal yang mengasikan dan sangat adiktif. Berbagai platform permainan game menawarkan sensasi yang berbeda mulai dari PS, Nitendo Wi, online gaming, hingga yang terbaru game dengan visualisasi VR. Namun baru-baru ini pada kongres klasifikasi penyakit internasional ke-11 yang digelar WHO pada 18 Juni 2018, kecanduan game dimasukan kedalam gangguan mental serius yang dinamai sebagai gaming disorder.

Kecanduan Game, Awal Mula Berbagai Perilaku Penyimpangan Sosial dan Kriminal

Bila melihat dampak yang ditimbulkan, agaknya tidak berlebihan bila kecanduan game dimasukan kedalam permasalahan mental yang perlu diperhatikan. Secara garis besar, kecanduan game mampu mengakibatkan perilaku penyimpangan sosial dan kriminalitas. Pertama untuk dampaknya terhadap penyimpangan sosial, kecanduan game dapat mengakibatkan seseorang mengabaikan kehidupan sosial di dunia nyata. Mereka justru memandang bahwa dunia mereka adalah dunia virtual dalam video game, sedangkan dunia nyata merupakan dunia yangtidak mereka inginkan.

Lihat saja bagaimana Tracy Michelle, seorang pecandu game yang menghabiskan 10-14 jam/hari untuk bermain game online karena merasa dunia virtual lebih menarik dan menyenangkan. Di Amerika juga ada seorang pria 35 tahun yang meninggal karena bermain selama 22 jam non-stop, atau kita bisa lihat bagaimana warnet-warnet dipenuhi oleh anak-anak mulai dari yang kecil hingga dewasa setiap harinya mulai dari pagi hingga laut malam dan pagi lagi.

Bila mereka menghabiskan waktu mereka untuk bermain video game, dengan asumsi jam tidur mereka normal yaitu 6-9jam, berapa banyak yang mereka miliki untuk berinteraksi dengan dunia sosial? Agaknya waktu 24 jam habis tanpa sempat berinteraksi dengan dunia luar.

Tingkat Kecanduan game di Indonesia

Dari survey kepada para pelajar di beberapa kota besar di Indonesia pada tahun 2012, ditemukan bahwa 45,3% dari 3.264 siswa sekolah merupakan gaming disorder dan tidak ada niatan untuk berhenti bermain game online. Dari data lainya, terungkap bahwa 150 siswa dari 1.477 mengakui kecanduan game online dan bermain minimal 4 jam selama 5 hari dalam seminggu. Angka tersebut tergolong tinggi dan mengkhawatirkan.

Dampak kecanduan game pada pelajar, waktu untuk belajar tentu akan berkurang. Ini tentu sangat menghambat perkembangan kecerdasan mereka. Lebih dalam lagi, pikiran yang terlalu terpaku terhadap game membuat seorang pecandu game tidak memikirkan masa depanya dan tidak memiliki tujuan hidup. Hidupnya hanya dihabiskan untuk bermain video game dan tidak mengejar kesuksesan baik bagi dirinya sendiri ataupun bagi masyarakat. Ini bisa menjadi gejala awal krisis identitas.

Terapi Melawan Kecanduan Game

Menahan godaan dan menghentikan kecanduan bermain game merupakan tindakan yang gampang-gampang sulit. Perrtama, anda harus membulatkan tekad yang kuat untuk berhenti. Kumpulkan semua alasan logis, dampak, dan tekad yang membuat anda ingin mengahiri kecanduan game. Tahan secara perlahan dengan mengurangi intensitas bermain secara disiplin dan jangan pernah memberikan toleransi waktu tambahan bermain. Keraslah terhadap kebaikan anda sendiri.

Kedua, lakukan aktifitas pengalihan bila muncul dorongan main game yang besar seperti jalan-jalan, olahraga, mengikuti kegiatan organisasi, dan lain sebagainya. Ketiga, mintalah lingkungan untuk mendukungmu. Misalnya, meminta orang tua/teman untuk mengingatkan bila anda bermain video game terlalu sering. Bila sulit, carilah lingkungan yang tidak memberikan pengaruh untuk bermain. Terahir bila itu semua tidak berarti, mintalah bantuan dari psikiater.

Konsultasi kepada ahli psikologi dan mental bukan berarti anda gila. Justru ini merupakan langkah pencegahan agar tidak terjadi kerusakan mental yang lebih parah. Anda bisa meminta bantuan hipnoterapis seperti https://herumindset.com/ dengan cara menghubungi http://herumindset.com/contact/ untuk menekan dan menghentikan kecanduan bermain game yang anda rasakan.