Hipnoterapi Aman dan Menyehatkan

Hipnotis adalah teknik untuk membuat pasien merasa rileks hingga masuk alam bawah sadar.

Hipnoterapi, di sisi lain, adalah menggunakan hipnotis untuk keperluan terapi dalam rangka membantu pasien sembuh dari penyakit mental yang diderita.

Saat menjalani hipnoterapi, pasien akan merasa seperti bermimpi. Mungkin seperti itu gambaran mudahnya. Dalam fase ini, pikiran akan terbuka lebar untuk menerima ide atau pemikiran baru. Tapi tetap saja, hipnoterapis tak bisa mengambil alih pikiran pasien dengan memberi perintah tak tentu.

Hipnoterapis akan memberi sugesti awal, disebut post hypnotic suggestion, saat akan memulai sesi terapi. Begitu terapi selesai, sugesti ini akan terbawa di kehidupan sehari-hari.

Untuk durasi berapa lama efek hipnoterapi akan bertahan, itu sepenuhnya bergantung pada kondisi pasien atau perjanjian di awal.

Untuk kondisi pasien, ini disebabkan tiap pasien merespon secara berbeda tentang sugesti yang diberi. Jika tak kuat menerima sugesti, maka efeknya tak akan tahan lama, dan sebaliknya.

Mengacu pada perjanjian di awal, pasien bisa meminta ke hipnoterapis tentang seberapa lama sugesti yang diberi bisa bertahan. Semisal pasien menghendaki sugesti bertahan lama, hipnoterapis pasti menyanggupi. Dan sebaliknya jika tidak.

Hipnoterapi Aman dan Menyehatkan

Sumber: michellehardwick.com

Hipnoterapi Aman dan Menyehatkan

Seberapa aman hipnoterapi?

Begitu banyak jurnal yang menyebut betapa hipnoterapi sangat aman.

Layaknya pengobatan lain, hipnoterapi akan aman jika berada di tangan yang tepat dan diterapkan secara benar sesuai prosedur.

Dengan menggunakan hipnotis secara positif dan professional, hipnoterapi akan bekerja mendekati sempurna untuk semua pasien. Itu sebabnya, semisal ada hipnoterapis yang terlihat kurang cakap, sebaiknya hindari untuk kerja sama.

Hasilnya buruk, karena bisa menyebabkan reaksi yang tak tentu.

Berapa sesi yang dibutuhkan supaya hipnoterapi bekerja?

Pada dasarnya, durasi sesi dan jumlah sesi hipnoterapi yang dibutuhkan selalu berbeda untuk tiap pasien. Asumsinya, masalah yang diderita tiap pasien berbeda, dan ini jelas butuh penanganan yang berbeda pula.

Karenanya, penting untuk membuat semuanya jelas di awal sebelum sesi dimulai lewat diskusi intens dengan hinoterapis untuk menentukan berapa kira-kira jumlah sesi yang diperlukan.

Tapi yang umum berlaku, satu sesi hipnoterapi berjalan lebih kurang 1 jam. Hasil dari hipnoterapi kemungkinan baru bisa dilihat mulai sesi 4-10, atau tergantung kondisi pasien.

Anak 9-12 tahun lebih mudah dihipnotis dan ada kemungkinan langsung merespon setelah1-2 kali kunjungan.

Apakah ada efek samping dari hipnoterapi?

Kalau boleh jujur, pengobatan seaman apapun, tetap menyisakan cela untuk efek samping.

Pun demikian dengan hipnoterapi, meski efek sampingnya bisa dibilang ringan. Ini biasanya terjadi saat induksi dan kadang setelah sesi hipnotis berakhir. Efeknya bisa beragam, tergantung kondisi pasien.

Tapi efek samping hipnoterapi yang sering muncul yaitu mual, pusing, menangis, dan bingung.

Mengingat manfaat besar dari hipnoterapi, efek samping ini seharusnya tak jadi soal. Untuk mengatasi masalah seperti ini, hipnoterapis umumnya akan mengajak bicara untuk menenangkan kondisi pasien, atau memberi induksi lain semisal diperlukan.

Tapi untuk mencegah peluang efek buruk terjadi, pasien harus cermat memilih hipnoterapis.

Keamanan hipnotis sangat bergantung pada kecakapan hipnoterapis saat memberi hipnoterapi, kondisi pasien, tujuan dari hipnoterapi, dan akurasi sugesti yang diberi ke pasien.

Kenapa masih ada yang menghindari hipnoterapi?

Meski banyak literasi yang menyatakan kalau hampir semua orang bisa dihipnotis, nyatanya hipnoterapi tak direkomendasikan untuk semua orang.

Penilaian ini didasarkan pada seberapa banyak sugesti yang bisa diterima pasien, dan ini bisa diketahui lewat sesi tanya jawab tentang karakter pasien sebelum hipnoterapi dimulai. Dari sini hipnoterapis bisa menilai siapa saja yang bakal bereaksi buruk jika diberi hipnoterapi.

Itu sebabnya, hipnoterapi paling tepat digunakan untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa, dan cenderung kurang tepat diperuntukkan orang yang punya mentalitas sehat, meski masih bisa.