Hipnoterapi Kesehatan
Akibat Depresi
Depresi merupakan salah satu masalah kejiwaan yang banyak diderita orang Indonesia, sayangnya banyak yang tidak mengetahui akibat fatal depresi jika tidak ditangani. Kesadaran orang Indonesia masih cenderung rendah, apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Banyak yang merasa hal itu hanya gangguan emosi biasa dan membiarkannya berlarut-larut tanpa diagnosa atau penanganan apapun dari dokter atau para ahli psikologi.
Mudahnya Seseorang Terserang Penyakit Jantung
Dalam penelitian yang kemudian diterbitkan oleh Oxford University di tahun 2014, para ilmuan mendapatkan kesimpulan bahwa banyak orang depresi yang meninggal karena penyakit jantung. Macam-macamnya adalah penyakit jantung koroner, stroke hingga serangan jantung mendadak. Sangat logis karena saat orang mengalami depresi, otaknya akan terus memberikan kode ancaman, hormon dalam darah pun tidak stabil dan akhirnya berdampak pada jantung, akibat fatal depresi yang dibiarkan berlarut-larut.
Orang Depresi Bisa Saja Mengalami Kerusakan Otak
Seorang spesialis kejiwaan dari New York yang bernama dr. David Hellerstein menyatakan bahwa depresi bisa mengakibatkan orang mengalami gangguan pada struktur otak. Gangguan itu bisa terjadi pada korteks prefrontal, anterior cingulate maupun pada hipokampus. Banyak juga penelitian yang sudah menunjukkan hasil bahwa depresi memberikan pengaruh terhadap kerusakan otak. Akibat fatal depresi mulai dari penurunan kemampuan kognitif, kemampuan mengambil keputusan, berkomunikasi hingga memori.
Depresi Juga Mengakibatkan Seseorang Kecanduan Dengan Benda Tertentu
Sangat banyak dari orang-orang yang mengalami depresi kemudian menyelesaikannya dengan narkoba. Mereka mengonsumsi jenis anti-depresan untuk menghilangkan sementara semua emosi negatif dari depresi. Mengira bahwa hal itu bisa menyelesaikan masalah dan membuat mereka lebih baik, padahal sebaliknya hal itu memperparah kondisi bukan hanya kejiwaan tapi juga fisik. Karena merasakan nikmat narkoba, mereka mengonsumsinya terus menerus, hingga kemudian akibat fatal depresi berujung pada kecanduan narkoba.
Masalah Sosial Cenderung Menyerang Orang Yang Mengalami Depresi
Orang yang depresi akan mengalami kekurangan serotonin dan itu yang kemudian membuat mereka lebih susah untuk bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan ke orang-orang terdekat seperti pasangan, sahabat atau keluarga. Mereka lebih banyak memilih untuk menyendiri bahkan mampu mengurung diri hingga berhari-hari. Gangguan jiwa sosial ini juga menjadi salah satu akibat fatal depresi yang tidak ditangani.
Akibat terburuk dari Depresi adalah Kehilangan Nyawa
Tak sedikit kasus bunuh diri yang dilatarbelakangi oleh masalah depresi. Hal itu pun disampaikan dalam situs kesehatan WebMD, bahwa 90% orang yang memutuskan bunuh diri karena mengalami depresi berkepanjangan. Mereka tidak lagi mampu menahan tekanan dalam kejiwaan mereka lagi, juga tidak mendapatkan treatmen apapun dari orang yang ahli, pada akhirnya merasa sudah tidak mampu untuk melanjutkan hidup dan hanya terpikir untuk mengakhirinya.
Sebenarnya akibat fatal depresi ini bisa dicegah jika orang-orang mau lebih memperhatikan, terutama orang-orang terdekatnya. Karena seperti yang didapatkan oleh National Institute of Health di Amerika Serikat, bahwa mencapai 80% kasus depresi bisa diselesaikan dan benar-benar sembuh hanya dalam waktu beberapa minggu saja. Jika orang-orang lebih cepat menyadari orang terdekatnya sedang depresi dan mengajaknya ke psikiater, kasus akibat depresi pun akan berkurang.
Jika Anda mulai menemukan gejala tak wajar seperti ekspresi murung berkelanjutan, senang menyendiri, tidak bersemangat bahkan untuk menjalankan aktivitas yang disukai, Anda patut curiga. Tak perlu cemas, Anda ajak saja untuk berkonsultasi ke https://herumindset.com/ yang sudah berkompeten untuk menangani berbagai masalah kejiwaan termasuk depresi. Hubungi di https://herumindset.com/contact/, untuk mendapatkan treatmen segera bagi orang terdekat Anda supaya tidak mengalami akibat fatal depresi.