Hipnoterapi Herumindset Palm88
Mengatasi Kecanduan Game
Bermain game merupakan jenis hiburan yang sangat populer di dunia. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa sekalipun suka memainkan video games. Bila sudah bermain, maka akan mudah melupakan waktu. Tidak sedikit, yang justru lebih banyak menghabiskan sebagian besar waktu keseharianya untuk memainkan karakter dalam video game. Bahkan, di Amerika pernah terjadi kasus seorang pria berusia 35 tahun yang meninggal karena bermain selama 22 jam non-stop.
Kecanduan Game Diklasifikasikan Sebagai Gangguan Mental
Pada klasifikasi penyakit internasional ke-11 yang digelar pada 18 Juni 2018, WHO / Organisasi kesehatan mengklasifikasikan kecanduan game sebagai salah satu gangguan mental yang dinamai sebagai gaming disorder. Alasan mengapa kecanduan game dimasukan kedalam permasalahan mental adalah karena para ahli dari berbagai daerah dan disiplin ilmu menemukan bahwa kecanduan game mengakibatkan permasalahan mental yang serius.
Gaming disorder terjadi ketika seseorang menjadikan permainan game sebagai prioritas utama dalam hidupnya sehingga mengorbankan banyak waktu dalam hidupnya untuk memainkan video game, hingga melupakan kehidupan sosialnya. Karenanya, tidak semua orang yang bermain game merupakan penderita gaming diorder. Seseorang dikatakan mengalami penyakit kecanduan game apabila memenuhi kriteria berikut:
- Memainkan game dalam waktu yang lama, sering, dan menjadi rutinitas keseharian yan tidak pernah terlewatkan.
- Lebih memprioritaskan bermain video game daripada aktifitas sosial dunia nyatanya.
- Memaksa terus bermain video game walaupun sudah mengetahui dampak negatifnya.
Bahaya Kecanduan Game
Untuk mengukur sejauh mana bahaya kecanduan game agaknya lebih mudah bila mendengarkan pernyataan dari pecandu game. Tracy Michelle, 27 tahun merupakan pecandu game yang menghabiskan 10-14 jam waktunya setiap hari hanya untuk bermain game online. Michelle tidak merasa mengalami permasalahan mental karenanya. Alasanya bermain hanyalah karena dunia virtual pada game online jauh lebih menarik dan menyenangkan ketimbang kehidupan di dunia nyata.
Dari kasus diatas, bisa dilihat bahwa kecanduan game mampu membuat seseorang menjadi anti sosial dan merasa bahwa itu bukanlah sebuah masalah karena kehidupan nyata bukanlah sebuah hal yang penting. Parahnya, penderita gaming disorder tidak menganggap ini sebagai suatu masalah. Dalam artian, game telah menjadi prioritas dalam hidupnya dan menganggap bahwa kehidupan virtual merupakan dunia yang sesungguhnya, sedangkan dunia nyata hanyalah suatu realita yang membosankan dan ingin dihindari.
Terapi Mengatasi Kecanduan Game
Untuk mengatasi kecanduan game, ada serangkaian proses yang harus di jalani secara penuh. Anda tidak boleh menjalankanya secara sebagian-sebagian karena terapi ini tidak akan bekerja. Pertama, buatlah sebuah tujuan kehidupan nyata anda secara rasional. Misal berkaitan dengan pencapaian karir atau karya yang ingin anda buat di masyarakat. ini penting karena akan menjadi pegangan utama anda untuk melawan godaan bermain game online.
Kedua, latihlah rasionalitas anda dalam memandang hakikat kesenangan dan kedukaan. Anda mungkin akan merasakan kesenangan ewat game, namun jangan lupakan dampak yang timbul bila anda terlalu lama bermain. Bijaklah dalam mebatasi waktu bermain. Dan yang terahir, buatlah kesibukan dengan pekerjaan, bisnis, atau mengikuti kegiatan-kegiatan sosial yang positif sehingga waktu luang anda berkurang.
Bila anda tidak bisa mengatasinya sendiri, WHO selaku pihak yang mengeluarkan pernyataan bahwa kecanduan game tergolong kedalam penyakit mental, memberikan saran terapi kepada penderita gaming disorder berupa perawatan intensif selama minimal 12 bulan secara terus menerus dengan pendampingan psikiater. Anda bisa meminta bantuan hipnoterapis seperti https://herumindset.com/ melalui http://herumindset.com/contact/ karena kami bisa membantu anda membatasi keinginan bermain game yang berlebihan.