Hipnoterapi anak
Psikologis anak
Perceraian adalah proses melepaskan ikatan perkawinan antara suami dan istri yang sah. Dalam perceraian, tidak hanya melibatkan 2 orang saja, tapi banyak pihak terutama anak-anak. Dampak perceraian terhadap psikologis anak ternyata cukup menjadi bahasan yang menarik karena kasus ini banyak terjadi di masyarakat kita ini. Suami isteri bercerai, tapi dampaknya bagi anak-anaknya cukup besar bahkan hingga ia besar nanti.
Sudah ada banyak jurnal dampak perceraian orang tua terhadap psikologis anak yang sudah dibahas. Semuanya memang membahas bagaimana kondisi sang anak pasca kehidupannya berubah 180 derajat sejak perceraian. Tapi, jika Anda orang tua yang cerdas, bisa melakukan beberapa hal agar perceraian yang terjadi antara Anda dan pasangan tidak membuat guncangan pada psikologinya.
Perceraian memang tidak bisa dihentikan jika kedua orang ini sudah tidak mempunyai prinsip, visi misi, dan tujuan yang sama. Akan sulit untuk dirujuk kembali jika memang ada kesempatan. Perceraian pun boleh dilakukan, namun jangan sampai anak menjadi taruhannya. Ada beberapa metode agar dampak perceraian terhadap kepribadian anak ataupun psikologisnya, menjadi terganggu.
Meski ada mantan suami dan mantan istri, tidak ada mantan anak, jadi, Anda harus bisa menjelaskan dengan baik mengenai perceraian yang Anda lakukan dengan pasangan.
Hipnoterapi anak
Psikologis anak
Pikirkanlah Terlebih Dahulu Tentang Keputusan Bercerai
Bercerai bukanlah perkara yang mudah, Anda harus melalui proses yang panjang sebelum Pengadilan Agama ataupun Pengadilan Negeri ketuk palu dan memutuskan perkawinan Anda. Setelah ketuk palu, apakah selesai? Tidak. Kehidupan masih terus berlanjut terutama kehidupan anak-anak Anda.
Mungkin dampak perceraian bagi anak balita tidak begitu terpengaruh, tapi bagi anak usia sekolah, apalagi remaja pasti mengalami rasa sakit juga karena melihat orang tuanya yang tak lagi bersama. Mungkin ada beberapa hal yang terjadi sebelum atau setelah proses perceraian. Contohnya seperti, kurang semangat dalam sekolah dan belajar hingga nilai-nilainya turun.
Ada pula anak yang enggan pulang dan lebih memilih di rumah teman atau saudaranya yang lain karena di rumah sepi disebabkan orang tua yang sudah tak bersama lagi. Pada akhirnya, ketika dewasa, anak tersebut kurang akrab dengan orang tuanya.
Maka dari itu, perceraian yang Anda lakukan harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin dan jangan memikirkan kedua belah pihak saja, melainkan menemui dampak perceraian bagi anak laki-laki maupun perempuan.
Lakukanlah Beberapa Hal yang Berkaitan Dengan Anak
Jika Anda memutuskan untuk bercerai, cobalah untuk menjelaskan dan melakukan komunikasi yang baik dengan anak. Cobalah Anda jelaskan dengan sederhana, kenapa Anda dan pasangan harus bercerai. Jika anak mengerti dengan penjelasan tersebut, pastinya dia perlahan menerima.
Jangan sampai Anda dan pasangan bertengkar di depan anak, karena itu dapat mengganggu psikologisnya.
Mencoba untuk mendengarkan keluhan dan pendapat dari anak. Pasti anak akan memberikan beberapa keluhan ketika Anda dan pasangan akan bercerai. Dengarkan baik-baik dan tanggapi dengan baik pula.
Buang Ego Anda Dan Tetap Berteman Dengan Mantan Demi Anak
Jika memang Anda dan pasangan ingin berpisah, jangan mengikuti ego untuk tidak saling mengenal lagi. Tapi cobalah menganggap perpisahan yang terjadi untuk awal kerukunan Anda agar anak pun tidak terbebani dengan perpisahan Anda.
Jangan pula merebutkan hak asuh anak, berusahalah tetap damai dalam mengasuhnya.
Apabila dampak perceraian terhadap psikologis anak terlanjur terjadi, Herumindset siap membantu Anda untuk menangani psikologi anak Anda. Dengan ahli hipnoterapi yang terlatih, anak Anda bisa dipastikan sembuh dari gangguan psikologisnya. Hubungi kontak kami di https://herumindset.com/contact/ dan segera untuk memesan jadwal konsultasi.